TEMPO.CO, Jakarta - Purnawirawan Jenderal TNI ini belum sepenuhnya pensiun. Mereka turun gunung lagi di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Menyandang nama Tim Bravo-5, para purnawirawan ini bergerak menjadi tim bayangan pemenangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.
Lima tahun lalu, tim Bravo-5 dibentuk untuk memenangkan Jokowi - Jusuf Kalla di Pilpres 2014. Setelah menang tim di bawah komando Jenderal TNI (Pur) Fachrul Razi ini dibekukan.
“Pada Oktober 2017 lalu, kami duduk bersama dan memutuskan mengaktifkan kembali tim ini,” ujar Fachrul.
Baca: Pidato Jokowi Game of Thrones, Prabowo Make Indonesia Great Again
Saat didirikan lima tahun lalu, tim Bravo-5 dimotori Jenderal Luhut Binsar Panjaitan. Jabatan terakhir Luhut di TNI saat itu adalah Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat.
Baca kembali: Pohon Harta Luhut Binsar Panjaitan dan Kongsinya dengan Jokowi
Adapun purnawirawan yang tergabung di tim ini adalah jebolan Akademi Militer 1970, atau satu leting dengan Luhut. Nama Bravo-5 sebetulnya diambil dari rumah di Jalan Banyumas Nomor 5 Menteng, Jakarta Pusat.
Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menjadi Pembina Tim Bravo. Sekarang, meski Luhut masih menjadi pembina tim, markasnya tidak lagi di sana.
Baca juga: Tangkal Isu SARA, Jokowi Bentuk Tim Bravo Lima
Saat ini, markas tim Bravo-5 berada di Jalan Maluku Nomor 32 Menteng, Jakarta Pusat. Di rumah dua lantai yang disewa dari duit urunan itu, tim yang anggota intinya adalah 21 purnawirawan jenderal TNI ini menggelar rapat rutin membahas strategi menghadapi lawan yang masih sama dengan 2014 yaitu Prabowo Subianto, sejawat mereka juga di militer.
Anggota tim ini seperti, Letjen TNI (Purn) Sumardi, Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Mayjen TNI (Purn) Heriyono Harsoyo, Mayjen TNI (Purn) Zainal Abidin, Mayjen TNI (Purn) Heriyadi, Brigjen TNI (Purn) Paulus Prananto dan Laksaman TNI (Purn) Marsetio dianggap paham tabiat Prabowo. “Itu baru pengurus, purnawirawan yang mendukung banyak sekali,” ujar mantan Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia itu.